100 hari SBY-Budiono tidak berguna! SBY-Boediono Pemerintah Anti Rakyat!

Hentikan perampasan Upah, Tanah, Pendidikan dan Lapangan Pekerjaan

Setelah memenangkan pemilu yang tidak berarti bagi rakyat, Pemerintahan SBY-Budiono menetapkan program kerja 100 hari. Program ini dimaksudkan untuk menghibur rakyat yang hidup serba kesulitan.  Akan tetapi sampai saat ini rakyat Indonesia tidak merasakan apapun dampak dari program idaman tersebut kecuali bertambahnya kemelaratan dan beban hidup yang kian tidak tak tertahankan lagi.

Rakyat Harus Tahu! Dalam 15 program utama, penegakkan hukum menempati urutan pertama. Tapi ironisnya  Kasus Bailout Bank Century yang merampok uang rakyat sebesar Rp 6,7 Triliyun, sampai saat ini belum terselesaikan. Pilihan pemerintah memberikan dana talangan adalah pilihan yang salah, sebab Pemerintahan SBY lebih memilih menyelamatkan Pengusaha besar dari pada rakyat yang hidup dengan upah rendah, menganggur, terancam kehilangan tanah serta sulit mendapatkan pendidikan. Di samping itu ketidaksanggupan DPR memanggil Presiden semakin menunjukkan bahwa Peranan Parlemen Semakin Bangkrut, yang lebih memilukan lagi SBY sebagai pimpinan Pemerintahan pura-pura tidak tahu menahu dan tidak berani bertanggungjawab atas Skandal tersebut.

Rakyat Harus Tahu! Dari 15 Program Utama SBY-Boediono, sama sekali tidak mewakili kaum  buruh! Tidak ada satupun program yang Berusaha menghentikan laju PHK yang terus meningkat, tidak ada satupun program yang berupaya meningkatkan Upah Buruh. Namun sebaliknya pemerintah tetap mempertahankan politik upah murah dan sukses memecahkan rekor upah terendah sepanjang sejarah. Hal sama juga menimpa para Buruh Migran Indonesia, yang bekerja tanpa perlindungan dari negara. Pemerintah terus meningkatkan penjualan buruh migran,  untuk  membandit remitan. Selain itu  melonjaknya angka PHK, semakin di perparah dengan semakin besarnya jumlah pengangguran, yang sampai saat ini Pemerintah gagal menyelesaikannya!

Rakyat Harus Tahu! Dari 15 program utama SBY-Budiono, Sama sekali tidak mencerminkan kehendak kaum tani! Program kelima tentang peningkatan produksi dan ketahanan pangan hanyalah keinginan pemerintah untuk meningkatkan ekspor bahan mentah bagi industri imperialis, kenyataannya tahun ini pemerintah mentargetkan 10 juta hektar lebih untuk  perkebunan sawit, target tersebut adalah ancaman besar bagi perampasan tanah petani. Pemerintah lebih mementingkan pembukaan perkebunan skala besar daripada petani, rakyat dipaksa menjadi buruh tani di tanah yang menjadi haknya. Saat ini ribuan sengketa agraria belum terselesaikan, sementara penggusuran di perkotaan terus berjalan secara agresif.

Rakyat Harus Tahu! Ketika berbagai kasus dan skandal memalukan belum juga mereda, pemerintahan di bawah rejim SBY-Boediono dengan enaknya memberikan fasilitas mobil mewah seharga Rp 1,3 M bagi 150 pejabat tinggi. Padahal ratusan sekolah rusak  dan jutaan guru di Indonesia yang membutuhkan bantuan nyata, saat ini dari 2,7 juta guru di Indonesia baru 500.000 yang telah mendapatkan tunjangan.  Sementara biaya sekolah dan kuliah tak terbendung lagi, Kampanye sekolah gratis pemerintah terus dibantah secara meyakinkan oleh para orang tua murid yang semakin tercekik dengan biaya pendidikan, sementara bangku kuliah semakin tertutup pintunya bagi anak-anak buruh dan petani karena biaya kuliah meningkat pesat.

Rakyat Harus Bangkit Berjuang! program 100 hari SBY-Boediono adalah program yang sama sekali tidak akan membawa keuntungan apapun bagi rakyat. Karena sejarah telah mencatat bahwa selama SBY berkuasa, upah buruh akan selalu rendah, perampasan tanah terus meluas, pengangguran terus menumpuk, serta biaya sekolah dan kuliah tetap menggunung.  Dalam sejarah pula rakyat telah mencatat perjuangan sengit tanpa henti dalam merebut haknya, karena rakyatlah insinyur sajati perubahan. Keyakinan tersebut tak terpatahkan, karena rakyat yang paling berkepentingan terhadap penghidupanya, paling teguh dan paling konsisten dalam melancarkan perjuangan massa.

Rakyat Harus Bangkit Berjuang! Negara lewat rejim SBY–Budiono telah menciptakan dirinya sebagai alat yang menguntungkan bagi segelintir klas dan golongan di Indonesia. Hanya Pengusaha besar, Tuan Tanah dan Birokrat  Kapitalistik yang akan mendapatkan keuntungan. Mereka akan berbagi kekuasaan, keuntungan dan dengan kompak akan melakukan perampasan atas hak rakyat demi pengabdiannya pada Imperialisme, dengan menyerahkan bulat-bulat segala sumber daya alam dan manusia Indonesia.

100 hari SBY-Budiono, Rakyat Berjuang Menuntut! Hentikan Perampasan Upah, Tanah dan Kerja, Kami Juga Menuntut pada rejim untuk:

1. Menghentikan PHK dalam bentuk apapun. Penuhi Upah layak dan Hapuskan system kontrak dan Outsourcing bagi Buruh.

2. Hentikan Perampasan Tanah, Sediakan Sarana Produksi Murah dan Tingkatkan harga Hasil Pertanian serta Jalankan Reforma Agraria Sejati Bagi Kaum Tani.

3. Hapus Biaya Penempatan yang tinggi/ Overcharging, Ratifikasi Konvesi PBB tahun 1990 (tentang Perlindungan BMI), Bubarkan Terminal Khusus TKI dan Cabut UU PPTKILN bagi Buruh Migran Indonesia.

4. Memberikan Jaminan Sekolah Gratis, Kuliah Murah (Turunkan SPP, Hapus Biaya Masuk Kuliah dan Tingkatkan Fasilitas) Cabut UU BHP, Realisasikan anggaran 20% APBN dan APBD untuk pendidikan bagi Pelajar dan Mahasiswa.

5. Usut Tuntas Berbagai Kasus Korupsi dan Perampokan Uang Rakyat.

6. Penuhi Pelayanan dan Fasilitas Kesehatan Reproduksi bagi perempun/ Keluarga Miskin.

7. Buka Lapangan Pekerjaan seluas-luasnya dan Jamin kebebasan berekspresi dan Berorganisasi Bagi Seluruh Rakyat.

Front Perjuangan Rakyat

Tinggalkan komentar